05 Februari 2013

Suara Hati Pencinta Rasulullah SAW

( HIKMAH ) SUARA HATI PECINTA ROSULULLAH SAW - Rindu kami padamu ya Rasul...Rindu tiada terperi,.....Berabad jarak darimu ya Rasul.....Serasa engkau di sini, Mendengar lagu itu, tiba-tiba saja aku jadi teringat peristiwa yang belakangan membuat heboh seluruh dunia. Umat Islam seolah dibangunkan dari tidurnya, akibat pembuatan dan publikasi kartun Nabi Muhammad Saw. Mereka berunjuk rasa, memprotes, bahkan melakukan boikot atas kartun-kartun yang menghinakan Nabi Muhammad Saw. Sekarang, aksi-aksi protes itu memang sudah mereda. Tapi, apakah peristiwa ini meninggalkan bekas di hati kita, untuk lebih mencintai Rasulullah dan menghayati ajaran-ajarannya? Selama ini, kita mengenal sosok Rasulullah dari kisah-kisah seputar dirinya, sebagai sosok manusia istimewa, pemimpin umat, suami, ayah, kakek, bahkan pengusaha yang sungguh berakhlak mulia.

Tetapi, sudahkah kita berusaha mengamalkan dan mencontoh sikap-sikapnya yang sangat terpuji, sehingga cinta kita pada Rasulullah bukan sekedar cinta buta, tapi cinta yang melahirkan ketaatan pada Allah Swt dan sikap mulia dalam kehidupan kita sehari-hari?

Pantaskah aku mengatakan mencintai Rasulullah kalau dalam keseharianku, aku sering melanggar nasehat-nasehatnya? Kadang karena pekerjaan yang menumpuk, aku sengaja mengulur-ulur waktu sholat, kadang aku malas banyak membaca Al-Quran dan sholat malam seperti yang dianjurkannya, malas diajak bersilatuhrahmi, malas berpuasa sunnah seperti yang diamalkannya, belum lagi sifatnya yang welas asih bahkan terhadap musuhnya, sabar, pemaaf, sederhana, jujur, amanah, adil dan gemar bersedekah meski dalam keadaan sulit sekalipun dan masih banyak hal-hal yang kelihatannya sepele tapi sebenarnya merefleksikan sejauh mana aku mengenal dan mencintai Rasulullah.

Belum lagi sunnah utamanya yakni berdakwah, mengajak orang lain beribadah, menjauhkan orang lain dari maksiat dimana tantangan zaman terasa menyesak karena sudah diluar kelaziman. Padalah manusia turut mengikuti profesi utama idolanya, ada yang menjadi artis, ada yang menjadi olahragawan, kesamaan hobies model rambut, sungguh jauh tipu daya setan di zaman ini.

Aku kembali teringat sebuah buku yang pernah aku baca tentang keagungan Rasulullah. Dalam buku itu disebutkan bahwa kecintaan pada Rasulullah adalah cerminan kecintaan pada Alloh. Dan Alloh memperkuatnya dalam firman-firmannya;

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah... "(al-Hasyr: 7)

"Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling dari ketaatan itu, maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka." (an-Nisaa: 80)

"Sesungguhnya pada Rasulullah terdapat suri teladan yang baik bagimu, bagi orang-orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan hari akhirnya, serta mengingat Allah sebanyak-banyaknya." (al-Ahzab: 21)

Ah... ternyata kecintaanku pada Rasulullah selama ini cuma di permukaannya saja, tapi aku masih belum mampu memahami makna cinta itu. Aku belum bisa mengamalkan dan mencontoh perilakunya yang sangat mulia dalam kehidupan keseharianku.

Ya... Alloh, ampunilah hambamu yang lemah dan hina ini. Beri hamba hidayah dan kemudahan untuk menjadi umatmu yang berakhlak mulia, semulia manusia pilihamu Muhammad Saw.